Tak seorang pun membantah bahwa berjuta-juta manusia tlah tertolong nyawanya semenjak sinar X ditemukan. Penyinaran itu digunakan dokter untuk mendiagnosis segala sesuatu mulai dari TBC, tumor, sakit jantung, patah tulang, gigi yang terjepit dan sebagainya. Namun tidak juga bisa dibantah bahwa hadirnya sinar-X juga mengundang perdebatan di antara para ahli. Sebagian ahli mengatakan bahwa dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh, bahaya sinar X kecil sekali.
Namun orang yang tidak pernah di rontgen pun, tetap terkena sinar X, yakni dari radiasi bumi, matahari maupun alat-alat yang menggunakan radium. Orang yang tinggalnya di daerah yang lebih tinggi letaknya, terkena lebih banyak radiasi daipada yang tinggal di dataran rendah. Bila anda tinggal di rumah batu atu bata, mungkin anda lebih banyak terkena radiasi dibandingkan dengan mereka yang tinggal di rumah kayu. Mengapa? Karena di dalam batu lebih banyak kemungkinan terdapat sisa-sisa mineral yang menyinarkan radiasi, namun dalam jumlah yang sangat kecil. Televisi berwarna juga menyinarkan radiasi, tapi jumlahnya sangat kecil. Radiasi itu takkan melebihi jika anda keluar rumah dan duduk di kebun di bawah sinar matahari.
Bagaimanakah sinar X bekerja dalam tubuh?
Jika sinar X menembus tubuh, salah satu dari empat kemungkinan ini bisa terjadi:
1.Sinar itu langsung melewatinya
2.Bisa merusakkan sel sehingga rusak sama sekali
3.Bisa menembus inti dan merusak sel seluruhnya
4.Bisa merusak inti tapi tidak seluruh sel, sehingga sel masih bisa memproduksi
Dari empat kemungkinan di atas, point ke-4 yang bisa menimbulkan kanker dan perubahan pada gen. Bila sel yang kurang berfungsi ini masih dapat berproduksi, sel inilah yang membahayakan. Ia akan meneruskan ketidakteraturannya pada keturunannya dan menambah jumlah sel yang rusak pada tubuh, sehingga dalam beberapa hal akan menimbulkan penyakit seperti kanker atau tumor.
Sejauh mana sinar X yang aman?
Kalau anda bertanya demikian, dokter akan menjawab bahwa tidak ada radiasi yang sepenuhnya aman. Pertanyaan tersebut sama dengan pertanyaan apakah mobil yang kita pakai aman? Selalu ada kemungkinan bahwa perjalanan sedekat apapun bisa menimbulkan kecelakaan. Begitu juga dengan sinar X, semakin banyak diterima, semakin besar resikonya.
Setiap bagian tubuh membutuhkan kadar radiasi yang berbeda untuk sebuah foto rontgen. Contoh untuk dada, panggul, tungkai atas, bahu. Kaki dan tangan, tidak banyak memerlukan sinar X. sebaliknya, usus besar, tulang punggung bagian bawah, dan punggung bawah, termasuk penyinaran dengan resiko tinggi. Daerah-daerah tersebut lebih tebal sehingga membutuhkan sinar yang lebih pekat untuk memperoleh foto rontgen yang lebih baik.
Berikut ini beberapa saran berkaitan dengan sinar X:
1. Sinar X untuk gigi
Tolaklah pengambilan sinar X sebagai bagian rutin dari pemeriksaan gigi. Untuk gigi, cukup dilakukan penyinaran sinar X, 6 atau 8 kali setahun, kecuali ada masalah khusus.
2. Penyinaran ketika sedang hamil
Berhati-hatilah jika anda sedang hamil. Janin sangat peka terhadap radiasi dan kalau tidak perlu janganlah disinari. Bila anda akan disinari dengan sinar X pada bagian perut, aturlah agar hal itu dilakukan sebelum kehamilan yang direncanakan. Dan bila anda mungkin merasa hamil, kemudian dokter mengambil foto pada perut dengan sinar X, berterus teranglah pada dokter agar dokter mengambil keputusan yang bijaksana.
3. Sinar X pada organ reproduksi manusia
Organ-organ yang paling peka adalah sumsum tulang, epithelium (sel-sel yang melapisi kulit dan organ-organ dalam), dan ovarium. Jika mungkin, sebaiknya menghindari penyinaran sinar X pada organ reproduksi, karena ada kemungkinan merusak gen. Juga dianjurkan untuk melindungi ovarium dalam penyinaran, meskipun seorang wanita tidak hamil. Alasannya? Terkenanya organ-organ halus ini akan menambah kemungkinan, meskipun kecil, rusaknya gen pada generasi berikutnya. Oleh karena itu mintalah pelindung timah ketika organ reproduksi akan di sinar X.
Yang terakhir dan juga penting, anda tidak perlu khawatir akan resiko radiasi sinar X. Janganlah menghindari penyinaran sinar X kalau memang dibutuhkan. Sebaliknya anda jangan pasif atau terlalu penurut untuk hal-hal yang tidak perlu. Jangan segan-segan untuk bertanya sejelas-jelasnya kepada dokter yang memeriksa anda, seperti halnya anda menanyakan resep kepada dokter. Anda sebagai pasien dokter mempunyai hak tersebut.
Namun orang yang tidak pernah di rontgen pun, tetap terkena sinar X, yakni dari radiasi bumi, matahari maupun alat-alat yang menggunakan radium. Orang yang tinggalnya di daerah yang lebih tinggi letaknya, terkena lebih banyak radiasi daipada yang tinggal di dataran rendah. Bila anda tinggal di rumah batu atu bata, mungkin anda lebih banyak terkena radiasi dibandingkan dengan mereka yang tinggal di rumah kayu. Mengapa? Karena di dalam batu lebih banyak kemungkinan terdapat sisa-sisa mineral yang menyinarkan radiasi, namun dalam jumlah yang sangat kecil. Televisi berwarna juga menyinarkan radiasi, tapi jumlahnya sangat kecil. Radiasi itu takkan melebihi jika anda keluar rumah dan duduk di kebun di bawah sinar matahari.
Bagaimanakah sinar X bekerja dalam tubuh?
Jika sinar X menembus tubuh, salah satu dari empat kemungkinan ini bisa terjadi:
1.Sinar itu langsung melewatinya
2.Bisa merusakkan sel sehingga rusak sama sekali
3.Bisa menembus inti dan merusak sel seluruhnya
4.Bisa merusak inti tapi tidak seluruh sel, sehingga sel masih bisa memproduksi
Dari empat kemungkinan di atas, point ke-4 yang bisa menimbulkan kanker dan perubahan pada gen. Bila sel yang kurang berfungsi ini masih dapat berproduksi, sel inilah yang membahayakan. Ia akan meneruskan ketidakteraturannya pada keturunannya dan menambah jumlah sel yang rusak pada tubuh, sehingga dalam beberapa hal akan menimbulkan penyakit seperti kanker atau tumor.
Sejauh mana sinar X yang aman?
Kalau anda bertanya demikian, dokter akan menjawab bahwa tidak ada radiasi yang sepenuhnya aman. Pertanyaan tersebut sama dengan pertanyaan apakah mobil yang kita pakai aman? Selalu ada kemungkinan bahwa perjalanan sedekat apapun bisa menimbulkan kecelakaan. Begitu juga dengan sinar X, semakin banyak diterima, semakin besar resikonya.
Setiap bagian tubuh membutuhkan kadar radiasi yang berbeda untuk sebuah foto rontgen. Contoh untuk dada, panggul, tungkai atas, bahu. Kaki dan tangan, tidak banyak memerlukan sinar X. sebaliknya, usus besar, tulang punggung bagian bawah, dan punggung bawah, termasuk penyinaran dengan resiko tinggi. Daerah-daerah tersebut lebih tebal sehingga membutuhkan sinar yang lebih pekat untuk memperoleh foto rontgen yang lebih baik.
Berikut ini beberapa saran berkaitan dengan sinar X:
1. Sinar X untuk gigi
Tolaklah pengambilan sinar X sebagai bagian rutin dari pemeriksaan gigi. Untuk gigi, cukup dilakukan penyinaran sinar X, 6 atau 8 kali setahun, kecuali ada masalah khusus.
2. Penyinaran ketika sedang hamil
Berhati-hatilah jika anda sedang hamil. Janin sangat peka terhadap radiasi dan kalau tidak perlu janganlah disinari. Bila anda akan disinari dengan sinar X pada bagian perut, aturlah agar hal itu dilakukan sebelum kehamilan yang direncanakan. Dan bila anda mungkin merasa hamil, kemudian dokter mengambil foto pada perut dengan sinar X, berterus teranglah pada dokter agar dokter mengambil keputusan yang bijaksana.
3. Sinar X pada organ reproduksi manusia
Organ-organ yang paling peka adalah sumsum tulang, epithelium (sel-sel yang melapisi kulit dan organ-organ dalam), dan ovarium. Jika mungkin, sebaiknya menghindari penyinaran sinar X pada organ reproduksi, karena ada kemungkinan merusak gen. Juga dianjurkan untuk melindungi ovarium dalam penyinaran, meskipun seorang wanita tidak hamil. Alasannya? Terkenanya organ-organ halus ini akan menambah kemungkinan, meskipun kecil, rusaknya gen pada generasi berikutnya. Oleh karena itu mintalah pelindung timah ketika organ reproduksi akan di sinar X.
Yang terakhir dan juga penting, anda tidak perlu khawatir akan resiko radiasi sinar X. Janganlah menghindari penyinaran sinar X kalau memang dibutuhkan. Sebaliknya anda jangan pasif atau terlalu penurut untuk hal-hal yang tidak perlu. Jangan segan-segan untuk bertanya sejelas-jelasnya kepada dokter yang memeriksa anda, seperti halnya anda menanyakan resep kepada dokter. Anda sebagai pasien dokter mempunyai hak tersebut.
12 komentar:
keren bro jadi takut di sinar x ni... hehehe
wah bermafaat sekali tulisannya. thx atas info nya
sesuatu itu pasti ada manfaatnya dan mudaratnya, kita harus pandai-pandai memilih.
waahhhh..... gimana dunk kalo sering ke bandara? kan sering terpapar sinar-x nggak tuh???
klo di bandara setau sy cuma barang bawaan kita aja yg di sinar X, sedangkan tubuh kita hnya melewati gerbang metal detector. Metal detector ini tidak hasilkan sinar x, hnya utk mengecek apakah kita membawa logam. Jika kita tdk lolos metal detector, baru tubuh kita di scan dgn sinar X..
hai adi.. thx da mampir ya..
nice blog!! more info in here :)
sering2 mampir ya :')
sip bro... jaga kesehatan biar ga d rontgen x ya :)
tips yang sangat bermanfaat sobat,
terimakasih atas informasinya
sukses selalu
tiap teknologi selalu punya kelemahan dan juga kelebihan, thanks udah berkunjung ke blog gw. nice posting bro
ma kasih atas infonya, jadi lebih hati2 deh gue
wah kalo semuanya punya resiko namun, semuanya sudah ada solusinya...
Baru aja saya rontgen untuk gigi bawah paling belakang, terus harus 2x karna yg pertama ga kena akarnya ��
Sehari aja udah 2x kena radiasi dari rontgen. Semoga ga kenapa kenapa aamiin.
Nice post btw ��
Posting Komentar