Senin, 28 Desember 2009

Kompres dingin atau kompres hangat???

Siapa sih yang tidak tahu demam? Hampir semua orang pasti pernah demam. Ketika demam, badan rasanya tidak enak, kepala nyeri, meriang, tidak selera makan, dan tidur tidak nyenyak. Pokoknya tubuh terasa sangat tidak nyaman. Saat demam, terjadi peningkatan suhu tubuh diatas suhu tubuh normal. Ini yang membuat tubuh kita terasa tidak nyaman. Demam disebabkan oleh adanya infeksi didalam tubuh kita, baik oleh bakteri ataupun virus. Selain itu demam juga dapat timbul ketika tubuh mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi.

Ada banyak cara yang dilakukan untuk mengobati demam. Cara yang paling sering digunakan tentu saja meminum obat penurun demam seperti parasetamol ataupun ibuprofen. Selain itu tentu saja mengobati penyebab demam, bila karena infeksi oleh bakteri maka diberikan antibiotik untuk membunuh bakteri. Tetapi obat-obatan saja tidak cukup, sehingga kadang-kadang digunakan kompres untuk membantu menurunkan demam.

Dari jaman dahulu kompres telah digunakan untuk membantu menurunkan demam, baik pada pengobatan tradisional maupun modern. Cara ini terbukti membantu untuk menurunkan demam. Selain itu kompres dapat digunakan terus menerus karena tidak memiliki efek samping, beda dengan obat yang tidak dapat dikonsumsi terus menerus bila demam tidak turun. Tetapi disini timbul pertanyaan, kompresnya pakai air apa?

Ada dua pendapat mengenai hal ini, ada yang berpendapat lebih baik dikompres dengan air dingin dan ada yang berpendapat dengan air hangat (bukan air panas loh). Kalau secara logika, kita tentu berpikiran bahwa tentu saja dikompres dengan air dingin, “Kan lawan dari panas yah dingin”. Jadi kalau badan kita panas maka dikompres pakai air dingin. Tetapi cara ini tidaklah tepat karena didalam tubuh kita ternyata ada yang namanya pusat pengatur suhu (thermoregulator). Pusat ini yang mengatur suhu tubuh kita. Cara kerjanya, ketika suhu di sekitar tubuh kita dingin maka pusat pengatur suhu akan menangkap sinyal ini kemudian menaikkan suhu tubuh kita untuk mengimbangi, jadi tubuh kita terasa hangat; begitu juga sebaliknya.

Nah, bila kita mengkompres dengan air dingin, yang terjadi adalah air dingin membuat suhu di sekitar dingin sehingga pusat pengatur suhu akan menaikkan suhu tubuh kita . Oleh sebab itu bila dikompres dengan air dingin, yang terjadi bukannya suhu tubuh menurun malah tubuh kita akan semakin tinggi suhunya.

Pada kompres hangat yang terjadi adalah pusat pengatur suhu akan menangkap sinyal bahwa disekitar tubuh hangat maka pusat pengatur suhu akan menurunkan suhu tubuh untuk mengimbangi. Respon pada tubuh akan terjadi vasodilatasi. Vasodilatasi ini yang menyebabkan pembuangan atau pelepasan panas dari dalam tubuh melalui kulit sehingga suhu tubuh akan menurun. Inilah efek yang diinginkan dalam penggunaan kompres yaitu untuk menurunkan demam.

Jadi, mulai sekarang tinggalkan kompres dengan air dingin dan gunakan air hangat untuk mengkompres saat demam.

11 komentar:

heru mengatakan...

nice artikel, thanks ya atas sharingnya

SyahidaComputer mengatakan...

Tambah ilmu lagi neh ... thank's.

Aryo Halim mengatakan...

makasih infonya nih

intermezo mengatakan...

informasi yang menarik, thank ya buat infonya... :)

bidakarabagus mengatakan...

trima kasih infonya.belum pernah saya lakukan selumnya

Anonimmengatakan...

ASsalamualaikum. Bagus bgt infonya... Itu darimana rferensinya? thx

farmakologi mengatakan...

info buat semuanya... aku rekomendasikan blog Ilmu Farmakologi untuk menambah referensi kita. agar Ilmu Pengetahuan di Indonesia semakin maju.

busana muslim mengatakan...

Terima kasih atas infonya

Menyembuhkan Herpes mengatakan...

nice info

obat herbal hernia mengatakan...

infonya sangat bermanfaat,trimakasih

jual obat herbal hernia

Unknown mengatakan...

Mampir kesini↓↓↓ juga ya ^_^

Sanitatisofficial.blogspot.co.id

Posting Komentar